Terimakasih Telah Berkunjung ke Blog MA Nasy'atul Muta'allimin Gapura Timur Gapura Sumenep

Islam Nusantara Peradaban Indonesia , Perempuan Fondasi Negara

Oleh: Khalifatul Jannah*

            “aku tinggalkan kekayaan alam indonesia ini biar semua negara besar dunia ini dengan indonesia dan aku tinggalkan hingga bangsa indonesia sendiri yang mengolahnya”

            Begitulah kira kira kutipan Soekarno yang saya pernah baca di sebuah buku, apa yang kita pikirkan ketika membaca kutipan itu? Pasti yang terlintas dalam benak kita semua bahwa sumber daya alam indonesia ini kaya raya, melimpah ruah tidak ada duanya. Bahkan orang-orang barat sana sangat tergiur dengan kekayaan alam Indonesia hingga mereka menjajah bangsa ini, hanya saja kita kekurangan sumber daya manusia sehingga ada sebagian dari beberapa titik di negara Indonesia yang masih diolah oleh pabrik-pabrik asing, ini yang masih menjadi PR besar bagi  rakyat Indonesia bagaimana caranya agar kekayaan bangsa ini tidak dijadikan media untuk meraup hasil oleh bangsa-bangsa asing. Bisa kita bayangkan bagaimana jadinya Indonesia nanti jika kekayaan kita terus dikeruk oleh bangsa lain, tentu kita akan merasa terjajah di negara kita sendiri mau apapun harus beli dan uang hasil penjualan itu masuk dalam kantong mereka, sedangkan kita sendiri hidup dalam kemiskinan.
            Indonesia bukan hanya dikenal dengan SDAnya yang maju, tapi juga persatuan dan kesatuannya yang terkenal kuat tidak tergoyahkan oleh apa pun, meskipun berbeda beda suku, keyakinan, dan bahasa, mereka tetap satu padu dalam naungan negara Indonesia, hal itu terjadi karena negara kita berlandaskan pada pancasila, yang intisari dari pancasila itu sesuai dengan kandungan al  quran.
            Indonesia terkenal dengan Negara yang toleransinya tinggi, meskipun ada banyak agama yang ada di Negara Indonesia ini tetap saja mereka damai sentosa, adanya islam nusantara yang menjadi ciri khas menjadi peradaban Negara Indonesia menuju masa depan yang lebih baik, dan pelaksanaan pendidikan bagi kaum perempuan dengan lebih baik lagi akan menjadikan bangsa Indonesia ini maju di mata dunia.

Islam Nusantara Peradaban Indonesia

            Islam nusantara begitu kita menyebutnya, menjadi salah satu dari ciri khas bangsa indonesia menjadi terkenal di dunia, islam nusantara mengajari kita persatuan dan kesatuan negeri, kemaslahatan dan sikap moderat, sehingga islam nusantara menjadi tonggak dasar dari bangsa ini, para ulama-ulama pesantren telah membentuk suatu elemen pemersatu yang sangat fundamental yang merealisasikan agama tidak hanya ditelan mentah mentah tapi dicirikan dalam bentuk bahasa-bahasa nusantara.
            Berbicara tentang islam nusantara yaitu berbicara tentang bagaimana islam sebagai ajaran normatif diamalkan dalam bentuk bahasa-bahasa nusantara[1]. Seperti yang ditulis Ahmad Baso dalam bukunya bahwa sebutan nusantara bukan hanya menunjukkan teritori, tapi juga paradigma pengetahuan, kerja-kerja kebudayaan dan kreatifitas intelektual yang menandakan bahwa islam nusantara menjadi ikon tersendiri bagi negara indonesia yang bisa membantu mengamalkan intisari agama islam yang lebih mudah diterima oleh penduduk nusantara. Dengan adanya pengamalan seperti ini, rakyat indonesia digodok dengan berbagai keilmuan nusantara utamanya ilmu pesantren untuk menguatkan kualitas keilmuan rakyat indonesia, agar paradigmatik nusantara semakin berkembang dan bisa menjadikan indonesia lebih maju di mata dunia pada era berikutnya.
            Ilmu-ilmu pesantren yang mulai digodok mulai masa wali songo bukan hanya sekadar berbicara tentang kepercayaan, tapi juga membahas tentang politik-politik dan kekuasaan kolonialisme dan imperialisme orang barat di negeri ini yang memorak porandakan bangsa indonesia pada masa dulu, adanya islam nusantara inilah yang banyak membantu kita dalam menghadapi krisis kepercayaan diri, bahkan untuk ke depannya islam nusantara inilah yang akan menjadi benteng bangsa ini dari serangan-serangan keyakinan yang tidak sesuai dengan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
            Indonesia akan memimpin dunia”, saya masih ingat perkataan salah satu guru saya, tentunya beliau tidak akan berbicara seperti itu jika tidak didasari dengan alasan-alasan yang kuat. Di Indonesia ada banyak kiai dan para ulama pesantren yang mencirikan kekuatan indonesia yang didasari oleh adanya islam nusantara, ketika negara-negara lain saat ini sibuk mengasah pedang untuk menyiapkan mental jika ada musuh menyerang, Indonesia malah sibuk dengan pendidikan-pendidikan agar nanti ketika sampai waktunya diperlukan akan berguna. Sekarang banyak negara-negara lain yang mempunyai musuh dan mereka mengangkat bendera peperangan maka negara-negara itu nanti tidak punya pilihan selain Indonesia untuk dijadikan kiblat mengenai persatuan dan kesatuannya.

Perempuan Fondasi Negara

An nisa’u ‘imadul bilad, idza sholuhat sholuhal bilad, waidza fasadat fasadal bilad yang artinya perempuan itu adalah tiang negara, apabila baik perempuan maka baik pula negara, apabila buruk perempuan maka buruk pula negara.
Dalam hadits tersebut sangat jelas disebutkan bahwa wanita merupakan tiang suatu negara, yang namanya tiang haruslah kokoh dan terbuat dari bahan yang kuat agar tidak mudah roboh. Bukan hanya bagi sebuah negara, dalam sebuah keluarga perempuan juga merupakan penentu baik atau buruknya keturunan,berdasarkan penelitian, jika perempuan dalam hubungan rumah tangga itu baik meskipun ayahnya kurang baik maka anaknya akan menjadi orang yang sholeh, seperti nabi Ibrahim yang  ayahnya adalah seorang pengikut setia raja Namrud yang notabene beragama yahudi, tetapi karena ibunya merupakan orang yang iman kepada Allah, maka nabi Ibrahim menjadi seorang nabi. Sebaliknya terjadi pada nabi Nuh, ia mempunyai istri yang perangainya kurang baik yang tidak taat pada suaminya, tidak mengikuti ajaran-ajaran islam, sehingga anaknya Kan’an menjadi orang yang pertama yang menolak ajaran yang disampaikan oleh Nabi Nuh sehingga dia ditenggelamkan oleh Allah dalam banjir besar.
Dalam suatu negara kebanyakan perempuan diletakkan dalam wilayah tertentu merupakan bentuk pembatasan, penyingkiran dan pengucilan perempuan dalam suatu negara. Keadaan seperti ini yang tidak kita sadari bahwa menciptakan pembatasan bisa berimbas pada kemiskinan dan kebodohan kaum perempuan yang  hal itu merupakan kebodohan dan kemiskinan suatu negara. Jika kita mendidik kaum perempuan menjadi kaum yang terpelajar tentu akan menjadi fondasi yang kuat dalam negara kita ini untuk masa depan yang cerah.              
Karena itu, pendidikan yang baik ditambah dengan pembiasaan   karakter moral yang tinggi bagi kaum perempuan disertai dengan pengamalan terhadap nilai-nilai ajaran islam nusantara yang baik maka akan meningkatkan kualitas Negara republik Indonesia.

*Siswi Kelas Akhir MA Nasy’atul Muta’allimin Gapura Timur, Gapura, Sumenep



[1] Ahmad Baso,( Pesantren Studies 4a, Jakarta, pustaka Afid Jakarta, 2013 ) hlm 403

Tidak ada komentar:

Posting Komentar