Rabu (03/04/19) PK.IPNU
MA Nasy'atul Mutaallimin meneruskan rekam jejak kepengurusan sebelumnya yang
sudah berpredikat demisioner, sebagai penerus perjuangan, PK.IPNU NASA tahun
ini melanjutkan program kaderisasi yang memang sudah menjadi suatu hal yang
wajib untuk kelulusan para siswa di MA Nasy'atul Mutaallimin, lebih tepatnya
yaitu kegiatan makesta. Kegiatan yang sukses diadakan pada masing masing
kepengurusan sebelumnya, kini terlaksana dengan kemasan baru pastinya.
K.dardiri Zubairi selaku kepala MA.Nasy'atul Mutaallimin membuka acara
tersebut, pada kesempatan itu juga beliau memancing pemikiran para siswa dengan
pencerahan dan pengajaran yang beliau suguhkan. Merupakan sebuah pagi yang
sangat beruntung bagi para kader NU muda MA Nasy'atul Mutaallimin bisa
mendengarkan langsung suguhan ilmu dari sosok karismatik itu yang juga
merupakan wakil ketua PCNU kabupaten sumenep. Makesta pada tahun ini jelas
berbeda dengan tahun sebelumnya walau tidak sepenuhnya berbeda namun kita bisa
merasakan ada nuansa baru pada makesta tahun ini. Ada beberapa materi yang
tidak ada pada tahun sebelumnya. Artinya, materi kali ini menyesuaikan dengan
eksistensi zaman yang ada. Di antara lain; Lawan Kawan, dan hubungan antara
pesantren dan NU. Materi ini juga disampaikan oleh pemateri yang memang pakar
dalam bidangnya masing masing, yakni k.syahid munawar S.Pd (ketua tahnfidziyah
MWCNU gapura dan bapak suyuthi M.H.I (wakil katib MWC NU gapura), pada penyampaiannya
bapak suyuthi membahas tentang apa itu NU dan apa itu pesantren, relasi
pesantren dan NU, dan sejauh apa keharmonisan di antara keduanya, selain itu
juga beliau menjelaskan tentang bagaimana kedudukan pesantren pada zaman ini,
"pada awalnya pesantren merupakan metode pembelajaran yang dianggap kolot,
dan seringkali santri dicap sebagai kaum sarungan yang tidak tahu apa apa,
namun fakta yang ada sekarang ini, pesantren itu dilirik oleh para politisi
untuk memperoleh suara dari rakyat karena pesantren saat ini bisa dikatakan
sebagai peradaban ilmu pengetahuan" tutur beliau pada kesempatannya
tersebut.
Nuansa baru pada makesta itupun bukan hanya pada kedua materi di
atas, namun ada lagi salah satu kegiatan yang tidak hanya fokus kepada pembelajaran
namun juga melatih kader untuk berinteraksi langsung kepada para tokoh NU di
desa gapura timur untuk menanyakan sedikit banyak tentang eksistensi NU yang
ada di desa gapura timur, kegiatan ini adalah kegiatan rihlah, yakni kegiatan
yang diadopsi dari kegiatan PKPNU. bukan hanya sampai di situ saja , setelah
itu, perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil wawancaranya di depan
kader muda yang lain, hal ini juga diharapkan mampu untuk melatih kader muda
tersebut dalam kemampuan public speaking, karena seperti yang dijelaskan oleh
k.dardiri zubairi pada sambutannya saat pembukaan bahwa kecerdasan tanpa
kemampuan public speaking adalah tidak sempurna, karena tanpa kemampuan
tersebut seseorang hanya cerdas, namun tidak bisa menyalurkan gagasannya. Kegiatan
makesta tersebut berjalan dua hari dengan 5 materi dan beberapa kegiatan
lainnya. Dan pada akhirnya kamis (04/04/19) pukul 20.30 para kader muda
mengucapkan janji sucinya di depan kepala sekolah sebagai pembaiat dan beberapa
guru, juga perwakilan dari cabang IPNU sumenep turut menyaksikan acara sakral
itu. Ribuan lilin menyala dalam kegelapan menandakan atribut anggota sudah
tersematkan di hati mereka masing masing (Akil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar