Terimakasih Telah Berkunjung ke Blog MA Nasy'atul Muta'allimin Gapura Timur Gapura Sumenep

Cerita Santri yang Ta’Dhim



Ta'dhim pada Guru sudah menjadi kebiasaan dari karakter santri terhadap Guru kita, kata KH. Asy'ari Marzid saat memberi taushiyah kepada santri kelas akhir Madrasah Aliyah Nasy'atul Muta'allimin Putra Gapura. lebih lanjut beliau berkata: Jika ingin memperoleh ilmu yang barokah dan manfaat maka seorang Santri wajib Ta'dhim pada Gurunya dan tidak boleh membeda-bedakan guru, mulai dari guru yang pertama sampai guru terakhir, Beliau menjelaskan tentang makna dari Ta'dhim secara rinci yang sangat menyejukkan hati. begitulah bila seorang Kia bercerita dengan ikhlas, ia selalu menyejukkan, sebab ia terbebas dari kepentingan apa pun.
            KH. Asy'ari memberi semacam gambaran dengan sebuah cerita lama terkait dengan Ta'dhimnya Santri pada Gurunya yang pantas dijadikan cermin bagi generasi berikutnya. Beliau berkata: Dulu ada dua santri yang sangat Ta'dhim pada Gurunnya, nah... Pada suatu hari diwaktu sang guru qadlil hajah cincinnya (sesserra) jatuh kedalam jamban (wc) kemudian memberi tahukan. Setelah didengar dan diketahui oleh dua santri tersebut maka ia berdua langsung turun kedalam jamban dengan tujuan untuk mencari cincin milik Gurunya, Berhubung karena hatinya menyatu keta'dhimannya pada sang Guru serta ikhlas dalam berkhidmah, anehnya didalam jamban sama sekali tidak mendengar rasa bau sedikitpun sehingga mereka berdua leluasa dalam mencarinya yang akhirnya cincin tersebut diketemukan. Singkat cerita......, setelah itu cincin tersebut oleh salah satu dari dua santri itu dihaturkan pada Gurunya dengan penuh kesopanan.
Setelah cincin kembali lagi ada di tangan sang guru, ia pun dengan merasa sangat ta'jub, langsung bertanya:
Guru ; siapa yang mencari dan menemukan cincinku ini..??
Santri ; saya Guru...!
Guru ; sendirian...??
Santri ; tidak....!
Guru ; bersama siapa.. ??
Santri ; bersama satu teman saya Guru....!!!
Guru : panggil ia kesini bersamamu...!!
Setelah mereka berdua menghadap pada Gurunya... , sang Guru itu dengan tampa terasa sambil mencucurkan air mata karena penuh dengan senang yang luar biasa, ta'jub, kasihan, serta bangga punya dua orang santri yang patut untuk diteladani oleh generasi berikutnya, ia berkata: "Saat ini aku senang melihatmu, aku ridla dan akan selalu ku do'akan semoga barokah manfa'at". Guru & Santri ; Aamien..! Selanjutnya dengan barokahnya Ta'dhim pada Guru, dua santri tersebut bukan hanya menjadi orang yang sangat alim akan tetapi juga diangkat Wali oleh Allah SWT. Semoga Manfa'at. (Manshur, S.P.d.I)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar