Hari kedua praktek al-qur'an kepada Kiai Sepu bagi siswa akhir MA Nasy'atul Muta'allimin Gapura.
Begitulah KH. Asy'ari Marzid memberikan
taushiyah kepada santri kelas akhir Madrasah Aliyah Nasy'atul Muta'allimin
Gapura. Seorang Santri harus Ta'dhim dan Patuh kepada Gurunya. Beliau
menjelaskan Bahwa ada sedikit perbedaan antara keduanya. Sebelum menjelaskan
makna dari Ta'dhim dan Patuh, KH. Asy'ari memberikan ilustrasi/gambaran terkait
Ta'dhim dan Patuh. Misalkan Sang Kiai (guru) menyuruh santri untuk memandikan
Kuda ke sungai.
Kiai berkata " Pergilah ke sungai dengan menaiki kudaku
kemudian mandikanlah", (essa' jaran tompa' gibe ka songai pas pan di'i).
Seorang santri yang patuh akan lansung berangkat ke sungai sambil menaiki kuda
kiainya, akan tetapi santri yang ta'dhim tidak akan menunggangi kuda kiainya
meskipun Sang Kiai sudah menyuruhnya, karena merasa cangkelong. Jadi begitulah
sedikit perbedaan antara Ta'dhim dan Patuh (farid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar